"Mencari Inspirasi & Kehidupan yang baru"

Look My bolger okey "_"

29 November 2010

Agama dan Masyarakat


Fungsi Agama
Fungsi Agama didalam masyarakat  dibagi menjadi tiga yaitu:
1.       Fungsi agama dalam pengukuhan nilai – nilai, bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sacral. Dalam setiapa masyarakat sanksi sacral mempunyai kekuatan memaksa istimewa, karena ganjaran dan hukumannya bersifat duniawi dan supramanusiawi dan ukhrowi.
2.       Fungsi agama di bidang social adalah penentu, dimana agama menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota – anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban – kewajiban social yang membantu mempersatukan mereka.
3.       Fungsi agama sebagai sosialisasi individu ialah individu pada saat dia tumbuh menjadi dewasa, memerlukan suatu system nilai sebagai semacam tuntunan umum untuk (mengarahkan ) aktivitasnya dalam masyarakat.
Dimensi Komitmen agama
Masalah fungsionalisme agama dapat dianalisis lebih mudah pada komiten agama.  Dimensi komitmen agama, menurut Roland Robertson (1984) diklasifasikan berupa keyakinan, praktek, pengalaman, pengetahuan dan konsekuensi.
a)      Dimensi keyakinan mengandung perkiraan atau harapan bahwa orang yang religious akan menganut pandangan teologis tertentu. Bahwa ia akan mengikuti kebenaran ajaran – ajaran agama.
b)      Praktek agama mencakup perbuatan – perbuatan  memuja dan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata. Ini menyangkut, pertama, ritual,  yaitu berkaitan dengan seperangkat upacara keagamaan, perbuatan religious formal, dan perbuatan mulia. Kedua, berbakti tidak bersifat formaldan tidak bersifat public serta relative sopan.
c)       Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu, yaitu orang yang benar – benar religious pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan yang langsung dan subjektif tentang realitas tertinggi, mampu berhubungan, meskipun singkat, dengan suatu perantara yang supernatural.
d)      Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan, bahwa orang orang yang bersikap religious akan memiliki informasi tentang ajaran – ajaran pokok keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci, dan tradisi – tradisi keagamaan mereka.
e)      Dimensi konsekuensi dari komitmen religious berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan pembentukan citra pribadinya.
Pelembanggaan Agama
3 kaitan agama dan Masyarakat
a)      Masyarakat yang terbelakang dan nilai – nilai sacral
b)      Masyarakat – masyarakat Praindustri yang sedang berkembang
c)       Masyarakat – masyarakat yang telah bekembang atau maju.
Pelembangaan agama
Agama begitu Universal, permanen (langgeng), dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila tidak memehami agama, akan sukar bila memahami masyarakat. Hal yang perlu dijawab dalam memahami lembaga adalah apa dan mengapa agama ada, unsur  – unsur dan bentuknya serta fungsi dan struktur agama.
Dimensi ini mendefinisikanpengaruh – pengaruh kepercayaan, praktek, pengalaman, pengetahuan keagamaan didalam kehidupan sehari – hari. Terkandung makna ajaran “kerja” dalam pengertian teologis.
Dimensi keyakinan, praktek, pengalaman, dan pengetahuan dapat diterima sebagai dalil atau dasar analitis, namun hubungan – hubungan keempatnya tidak dapat diungkapkan tanpa data empiris.
Agama, Konflik dan Masyarakat.
Contoh dari Agama konflik dan masyarakat, setahu saya yang selama ini masih berlangsung perang agama yaitu di poso kaitannya dengan hal – hal yang mungkin tidak seberapa tapi menjadi sesuatu yang besar, bahkan berlangsung lama, Yang berdampak ke masyarakat itu sendiri dengan berbagai kerugian yang ada.

Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Masyarakat


Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional,/logis, empiris, umum, dan akumulatif. Pengertian pengetahuan tidaklah sederhana karena bermacam – macam pendapat dan teori (epistimologi), diantaranya pandangan Aristoteles bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat di inderai dan dapat merangsang budi; menurut decartes ilmu pengetahuan merupakan serba budi; oleh bacon dan David Home diartikan sebagai pengalaman indera dan batin; menurut Immanuel Kant pengetahuan merupakan persatuan antara dbudi dan pengalaman; dan teori Phyroo mengatakan bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan.
4 hal Sikap Ilmiah
Sifat – sifat yang bersirat Ilmiah yaitu:
a)      Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.
b)      Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
c)       Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera  dan bdi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
d)      Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori, maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namum masih terbuka untuk di ungkap kembali.
Teknologi
Teknologi  adalah metode sistematis untuk menacapai setiap tujuan insani.
Ciri – ciri Fenomena teknik pada Mayarakat
Fenomena – fenomena Masyarakat kini, Menurut Sastrapratedja  (1980), memiliki cirri – cirri sebagai berikut :
a)      Rasionalitas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
b)      Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu  yang buatan tidak alamiah.
c)       Otomatisme, artinya dalam hal metode,  organisasi dan rumusan dilaksanakan serba otomatis. Demikian pula dengan teknik mampu mengelimkinasikan kegiatan non – teknis menjadi kegiatan teknis.
d)      Teknis berkembang pada suatu kebudayaan.
e)      Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
f)       Universalisme, artinya teknik melampaui batas – batas kebudayaan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
g)      Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip – prinsip sendiri.
Ciri – ciri Teknologi Barat
Ciri – cirri Teknologi Barat adalah sebagai berikut:
1.       Serba Intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja dan lain – lain. Sehingga lebih akrab dengan kaum elit daripada buruh sendiri.
2.       Dalam struktur social, teknologi barat bersifat melestarikan sifat ketergantungan.
3.       Kosmologi atau pandangan teknologi barat adalah: menganggap dirinya sebagai pusat yang lain feriferi, waktu berkaitan dengan kemajuan secara linier, memahami realitas secara terpisah dan berpandangan manusia sebagai tuan atau mengambil jarak dengan alam.
Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Nilai
Penjelasan tentang Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Nilai, Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya adaloah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penerapan Ilmu pengetahuan khususnya teknologi sering kurang memperhatikan masalah nilai, moral atau segi – segi manusiawinya. Keadaan demikian tidak luput dari falsafah pembangunannya itu sendiri, dalam menentukan pilihan antara orientasi nilai yang menyangkut segi – segi kemanusiaan yang terkadang harus dibayar lebuh mahal.
Kaitan Ilmu dan Teknologi dengan milai atau moral, berasal dari ekses penerapan ilmu teknoogi itu sendiri. Dalam hal ini sikap ilmuan dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
1.       Golongan yang menyatakan ilmu dan teknologi adalah bersifat netral terhadap nilai – nilai baik secara ontologis maupun secara aksiologis, soal penggunaannya terserah kepada si ilmuwan, apakah digunakan untuk tujuan baik atau tujuan buruk. Golongan ini berasumsi bahwa kebenaran itu dijunjung tinggi sebagai nilai, sehingga nilai – nilai kemanusian lainnya dikorbankan demi teknologi.
2.       Golongan yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi itu bersifat netral hanya dalam batas – batas metafisik keilmuan, sedangkan dalam penggunaan dan penelitiannya harus berlandasaan pada asas moral atau nilai – nilai. Golongan ini berasumsikan bahwa ilmuwan telah mengetahui ekses – ekses yang terjai apabila ilmu dan teknologi disalahgunakan..
Ilmu yang kedua nampaknya harus kita masyarakatkan sikapnya sehingga ilmuwan terbebas dari kecendrungan “pelacuran” dibidang teknologi, dengan mengorbankan nilai – nilai kemanusiaan.
Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada dibawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dll. (Emil Salim 1982).
Ciri – cirri manusia yang hidup dibawah garis kemiskinan
Ciri – cirinya manusia dibawah garis kemiskinan adalah
a)      Tidak memiliki factor produksi sendiri seperti  tanah, modal, keterampilan dsb;
b)      Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha;
c)       Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar, karena harus membantu orang tua mencari penghasilan;
d)      Kebanyakan tinggal didesa sebagai pekerja bebas (self employed), berusaha apa saja;
e)      Banyak yang hidup dikota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.
Fungsi Kemiskinan
Kemiskinan memiliki sejumlah fungsi yaitu:
1.       Fungsi Ekonomi: penyediaan tenaga untuk pekerja tertentu, menimbulkan dana social, membuka lapangan kerja baru dan memenfaatkan barang bekas (Masyarakat pemulung).
2.       Fungsi Sosial: menimbulkan altruism (Kebaikan Spontan) dan perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya sebagai ukuran kemajuanbagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.
3.       Fungsi Kultural: sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antara sesama manusia.
4.       Fungsi Politik: berfungsi sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagi kelompok lain.

28 November 2010

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat


Perbedaan Kepentingan
Perbedaan kepentingan adalah disaat seseorang telah mempunyai kepentingannya sendiri, dan menimbulkan tingkah laku yang ada dalam dirinya, pada akhirnya akan menimbulkan pula perbedaan kepentingan yang mana yag harus didahulukan dan mana yang akan dibelakangkan.

Persangka diskriminasi dan etnosentris

Diskriminasi terbagi menjadi tiga yaitu :
  1. Diskriminasi secara leksikal dan,
  2. Diskriminasi sacara umum
  3. Diskriminasi Penyandang
Diskriminasi secara leksikal  adalah perlakuan terhadap orang atau kelompok yang didasarkan pada golongan atau kategori tertentu.
Diskriminasi dapat diartikan sebagai sebuah perlakuan terhadap individu secara berbeda dengan didasarkan pada gender,ras, agama,umur, atau karakteristik yang lain. 
Dskriminasi terhadap penyandang cacat atau difabel lebih didasarkan pada kondisi fisik atau kecacatan yang disandangnya.
Dari ketiga definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa inti dari diskriminasi adalah perlakuan berbeda.
Etnosentris
Setiap suku bangsa atau ras tertentu akan memiliki ciri khas kebudayaan,
yang sekaligus menjadi kebanggaan mereka. Suku bangsa, ras tersebut dalam
kehidupan sehari-hari bertingkah laku sejalan dengan norma-norma, nilainilai
yang terkandung dan tersirat dalam kebudayaan tersebut.
Suku bangsa, ras tersebut cenderung menganggap kebudayaan mereka
sebagai salah ssesuatu yang prima, ~iil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan
sebaginya. Segala yang berbeda dengan kebudayaan yang mereka miliki,
dipandang sebagai sesuatu yang kurang baik, kurang estetis, bertentangan
dengan kodrat alam dan sebagainya. Hal-hal tersebut di atas dikenal sebagai
Etnosentrisme, yaitu suatu kecendrungan yang menganggap nilai-nilai
dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagai suatu yang prima, terbaik,
mutlak, dan dipergunakannya sebagai tolak ukur untuk menilai dan
membedakannya dengan kebudayaan lain.
Pertetangan sosial ketegangan dalam Masyarakat
Hidup bermasyarakat berarti kehidupan dinamis dimana setiap anggota satu dan lainnya harus saling memberi dan menerima. Dalam kehidupan bermasyarakat ada ikatan berupa norma serta nilai-nilai yang telah dibuat bersama oleh para anggotanya. Norma dan nilai-nilai tersebut menjadika alat pengontrol agar para anggota masyarakat tidak terlepas dari rel ketentuan yang telah disepakati itu. Salah satu bukti kuatnya ikatan itu adalah adanya rasa solider, toleransi, tenggang rasa, tepa selira diantara para anggotanya.

Dalam sebuah masyarakat, selain bisa ditemui banyak persamaan-persamaan dalam berbagai hal, tetapi seringkali juga banyak didapati perbedaan-perbedaan dan bahkan sering kita temui pertentangan-pertentangan. Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah disamping adanya persamaan kepentingan. Itulah sebabnya keadaan masyarakat dan Negara mengalami kegoyahan-kegoyahan yang terkadang keadan tidak terkendali dan dari situlah terjadinya perpecahan.

Golongan - golongan yang berbeda dan integrasi sosial

masyarakat indonesia adalah masyarakat yang majemuk, msyarakat majemuk itu di persatukan oleh sistim nasional negara indonesia.aspek" kemasyarakatann yang mempersatukannya antara lain :
1. Suku bangsa dan kebudayaannya
2. Agama.
3. Bahasa,
4. Nasion Indonesia

Integrasi
masalah besar yang di hadapi indonesia adalah sulitnya integrasi antara 1 dengan yang lainnya. masyarakat" yang  ada di indonesia mereka tetap hidup berdampingan pada kemajemukannya,
berikut adalah beberapa variabel yang dapat menghambat integrasi :
1. Klaim/Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang di anggap sebagai miliknya
2. Isu asli tidak asli berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara indonesia asli dengan keturunan lain
3. agama, sentimen agama dapat di gerakkan untuk mempertajam kesukuan.
4. prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang golongan tertentu.

Integrasi Nasional

Integrasi masyarakat dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga, dan masyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan berupa adanya consensus nilai-nilai yang sama dijunjung tinggi. Dalam hal ini terjadi akomatasi, asimilasi, dan berkurangnya prasangka-prasangka di antara anggota masyarakat secara keseluruhan.
Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada di masyarakat sehingga tidak terjadi konflik, dominasi. Tidak banyak system tidak saling melengkapi, dan tumbuh integrasi tanpa paksaan. Oleh karena itu untuk mewujudkan masyarakat majemuk dilakukan dengan mengatasi atau mengurasi prasangka.
Hal yang penting mengamati dimensi kemajemukan suatu masyarakat dapat dilakukan dengan melihat jumlah kelompok yang berbeda kebudayaan, konsensus anggota-anggota masyarakat terhadap nilai di individu pindah dari suatu kelompok ke kelompok lainnya.
Dalam memahami integrasi masyarakat juga ada integrasi nasional yang sama-sama menyangkut masalah struktur, yaitu organisasi-organisasi formal melalui organisasi-organisasi itu masyarakat menjalankan keputusan-keputusan yang berwenang seperti misalnya partai politik atau organisasi nonformal sebagai organisasi masyarakat. Kesemuanya menjadi anggota nasional sehingga dapat dihasilkan persenyawaan-persenyawaan nasional.
Untuk terciptanya integrasi nasional perlu adanya suatu jiwa, suatu asas spiritual, suatu solidaritas yang terbenetuk dari persamaan yang timbul sebagai akibat pengorbanan yang telah di buat dan bersedia dibuat lagi pada masa depan (Ernes Kenan, 1825-1892). Perlu di cari bentuk-bentuk akomodatif yang dapat mengurangi konflik sebagai dari prasangka, yang meliputi enam, yaitu:

a. Sistem budaya seperti nilai-nilai pancasila dan UUD 1945
b. Sistem social seperti kolektif-kolektifsosial dalam segala bidang
c. Sistem kepribadian yang terwujud sebagai pola-pola penglihatan (persepsi), persamaan (cathexis), pola-pola penilaian yang dianggap pola-pola keindonesiaan.
d. Sistem organic jasmaniah, dimana nasional tiadak didasarkan atas persamaan ras.
Untuk mengurangi prasangka, keempat system itu harus di bina, di kembangkan, dan di perkuat sehingga perwujudan nasional Indonesia tercapai.

Masyrakat pedesaan dan Masyrakat perkotaan


Masyarakat perkotaan, aspek-aspek positif dan negative

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian masyarakat

Bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama hingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya untuk berpikir tentang dirinya sendiri tanpa ada batasannya.

      Mahasiswa dapat menyebutkan syarat-syarat menjadi masyarakat

1.      Harus ada pengumpulan manusia
2.      Bertempat tinggal di daerah tertentu dengan waktu yang lama
3.      Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dana tujuan

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian masyarakat perkotaan

Masyarakat perkotaan adalah kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.

Mahasiswa dapat menyebutkan 2 tipe masyarakat

a)      Langsung
b)      Tidak langsung

Mahasiswa dapat menyebutkan ciri-ciri masyarakat kota

1.      Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan didesa
2.      Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung kepada orang lain
3.      Pembagian kerja di antara warga-warga kota lebih tegas dan mempunyai batasan nyata
4.      Pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa

Mahasiswa dapat menyebutkan perbedaan antara desa dan kota

a)      Jumlah dan kepadatan penduduk
b)      Lingkungan hidup
c)      Mata pencaharian
d)     Corak kehidupan social
e)      Mobilitas social
f)       Pola interaksi social
g)       Solidaritas social, dan
h)      Kedudukan dalam hierarki system administrasi nasional

Hubungan desa dan Kota

Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan desa dan kota

Pengertian pedesaan dan perkotaan, bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lainnya. Bahkan dalam keadaan yang wajar, di antara keduanya terdapat hubungan yang sangat erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan.
Aspek Positif dan Negatif
Aspek Positif dan Aspek Negative

Penjelasan tentang Aspek Positive dan Aspek Negative adalah Untuk menunjang aktivitas warganya serta untuk memberikan suasana yang aman, tentram dan nyaman pada warganya. Kota dihadapkan pada keharusan menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan keharusan untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul sebagai akibat aktivitas warganya. Dengan kata lain kota harus berkembang.

 Mahasiswa dapat menyebutkan 5 unsur lingkungan perkotaan

a)      Wisma
b)      Karya
c)      Marga
d)     Suka
e)      Penyempurnaan

Mahasiswa dapat Menyebutkan fungsi external kota

Fungsi – fungsi external kota yaitu: 

1.      Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang tibul di kota
2.      Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat
3.      Masalah keamanan  kota harus dapat di tangani denagn baik
4.      Dalam rangka pemekaran kota harus di tingkatkan
5.      Masyarakat Pedesaan

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian desa

Desa adalah suatu kesatuan hokum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan  sendiri.

Masyarakat Pedesaan

Mahasiswa dapat menyebutkan cirri-ciri desa

1.      Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal dengan ribuan jiwa
2.      Ada pertalian yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
3.      Cara berusaha (ekonomi)

Mahasiswa dapat menyebutkan ciri-ciri masyarakat perdesaan

1.      Didalam masyarakat pedesaan warganya mempunyai hubungan
2.      Mahasiswa dapayang lebih erat dan mendalam
3.      System kehidupan bekelompok dengan dasar kekeluargaan
4.      Warga desa bsebagian besar mencari penghasilannya dengan cara bertani
5.      Masyarakat tersebut homogen

Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam pekerjaan gotong royong

a.       Kerjasama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbul dari inisiatif warga
b.      Kerjasama untuk pekerjaan-pekerjaan yang inisiatifnya tidak timbul dari masyarakat itu sendiri berasal dari luar

Mahasiswa dapat menjelaskan sifat dan hakikat masyarakat pedesaan

Bahwa masyarakat Indonesia kebanyakan masyarakat yang agraris.

Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam gejala masyarakat perdesaan
 
a.       Konflik (pertengkaran)
b.      Kontraversi (pertentangan)
c.       Kompetisi (persiapan)
d.      Kegiatan pada masyarakat pedesaan

  

Mahasiswa dapat menjelaskan system budaya petani Indonesia

Adalah mereka beranggapan bahawa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai tahta atau kedudukannya.

Mahasiswa dapat menyebutkan unsur - unsur desa

Adalah tanah - tanah yang produktif dan yang tidak, beserta penggunaannya,termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografis setempat

  Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi desa
 
a.       Dalam hubungannya dengan kota
b.      Tinjauan dari sudut ekonominya
c.       Dari segi kegiatan kerja

Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan masyarakat perkotaan

Perbedaan masyarakat perkotaan dan pedesaan  berasal dari adanya perbedaan yang mendasar dari keadaan lingkungan, yang mengakibatkan adanya dampak terhadap personalitas dan segi-segi kehidupannya.